Kelembutan memberikan pengaruh besar dalam sebuah rumah tangga.
Anugrah Allah yang satu ini, yang biasanya menjadi hak milik para istri,
akan selalunya memberikan sebuah kebahagiaan. Kelembutan berarti
berarti bersabar memahami orang lain, Kelembutan berarti ikhlas dalam
senyum menerima apapun yang terjadi dan mewujudkannya dalam sikap yang
terbaik, kelembutan berarti membalas betapapun sakitnya perlakuan orang
lain dengan sebuah pembalasan yang justru dapat membahagiakannya.
Kelembutan juga berarti menegur kesalahan dan menyatakan kesalahan orang
lain tanpa harus menyakiti.
Absennya sikap ini membuat semuanya seringkali kacau, betapa tidak,
walaupun seseorang mempunyai niat baik yang besar sekalipun dalam
memulai sesuatu, namun jika hal tersebut disampaikan dengan cara yang
kasar, maka akhirnya akan pasti tidak membahagiakan.
Ingatkah kita kisah tentang Rosululloh SAW yang selalu diludahi oleh
seorang yahudi, yang mana Rosululloh SAW tidak pernah membalasnya dengan
tindakan yang sama, malahan ketika si yahudi jatuh sakit, beliau SAW
membalasnya dengan menjenguk si yahudi ke rumahnya.
Dan yang terjadi selanjutnya ternyata keluhuran dan kelembutan akhlak
Rosululloh telah meruntuhkan segala kedengkian dan kerasnya hati si
yahudi dan memberikan kesan dihatinya, sehingga tanpa diminta dan
dipaksa, si yahudi tersebut akhirnya menyatakan keislamannya di hadapan
Rosululloh SAW. Subhanallah…
Kehidupan yang tidak lepas dari sebuah masalah dan ujian, biasanya
melahirkan suasana getir dan tegang yang menyebabkan hati menjadi
sedikit keras. Begitu pula dalam kehidupan berumah tangga. Betapa
bahagianya jika para suami memiliki pendamping yang menyejukkan hati
dalam bersikap dan berkata.
Betapa damainya seorang suami yang memiliki istri yang tidak pernah
memakai kata “aku ingin..” sebagai pencerminan dari egonya, kecuali pada
kalimat: aku ingin semua orang yang ada di sekitarku bahagia.
~ Ya, ternyata tidak perlu menjadi sangat cantik,untuk disayang
suami, karena dengan bersikap lembut, para istri telah memiliki
kecantikan yang tak terbatas. Hal ini juga menjadikannya layak untuk
disayang, bukan hanya suami, namun dengan semua orang disekitarnya,
bahkan benda mati sekalipun.~
Kelembutan seorang wanita bukan berarti sosok yang lemah ataupun
gampang menangis, justru dengan adanya kelembutan itulah seorang wanita
sebenarnya memiliki kekuatan yang luar biasa.
Kekuatan itu sendiri adalah, bahwa kelembutan seorang wanita bisa
meluluhkan hati laki-laki yang keras sekalipun. Betapa bahagianya
seorang suami yang mendapati partner hidupnya tersebut menegurnya dengan
cara yang lembut, dan elegan.
Karena sudah menjadi sebuah kemakluman bagi semua istri bahwa
biasanya seorang suami memiliki sebuah “gengsi” yang tidak mau di otak
atik oleh siapapun. Ya itulah laki-laki, para suami kita.
Dan sekali lagi, semua itu akan tertaklukkan bukan justru dengan
sebuah sikap kasar apalagi kekerasan, sifat lemah lembut mampu membawa
mereka yang sedang terlupa untuk kembali kepada aturan dan jalan Allah
subhanahu wata’ala.
~ Kelembutan berarti meluruskan dengan tanpa mematahkannya, dan memperbaiki dengan tanpa merusak satupun dari sisi-sisinya.~
Kelembutan juga berarti sinergi antara akal dan hati dan hal ini selalu berakhir dengan kebahagiaan.
Kelembutan tidak usah membeli dan rasa sayang sudah ada pada setiap diri.
Dan tergantung pada kemauan kita masing masing- masing untuk mau melaksanakannya atau tidak.
Sungguh, kedengaran berat sepertinya.
Tapi itulah contoh teladan yang diwariskan oleh orang-orang pilihan terdahulu kepada kita.
Dan dengan menjadikan diri kita bersemangat dan berusaha melatih diri
agar senantiasa mampu bersikap lembut dan peka rasa ketika berinteraksi
dengan siapapun, terutama dengan sang suami, maka insyaallah kita akan
menjadi sumber kebahagiaan yang menyejukkan (Syahidah)
Salam Santun Ukhuwah Karena-NYA
Sumber
- 10 Wasiat Imam Hasan Al Banna
- Menolak ‘Zulaikha’ Sejantan Yusuf
- Untukmu Yang Tak Sabar
- Kisah Perang Uhud
- Kisah Wanita Pemungut Sampah yang DiSholatkan oleh Rasulullah SAW
- Rasulullah SAW Takut Terhadap Kekayaan Dunia yang Melimpah
- Kisah Nabi Ibrahim a.s dan Empat Ekor Burung
- Doanya Tertolak Selama Empat Bulan Karena Sebutir Kurma
- Doa Anak-Anak Gaza di Pagi Hari
- Kisah Ini Membuatku Menghapus Sosok Pangeran Kaya
- Abdurrahman Tidak Mau Menjual Agamanya Dengan Dunia
- Armada Penakluk Lautan Di Era Kejayaan Islam
- Pesan Rasulullah SAW kepada Pasukan Jihad
- Mukjizat Nabi Musa
- Rasa Takut Muhammad al-Munqadir Dengan Siksa Allah
- Mengenang Sejarah Ka’bah
- Kisah Rasulullah SAW dan Delapan Dirham Penuh Berkah
- Utsman bin Affan r.a Datang Kepada Nabi SAW dengan Membawa Seribu Dinar
- Pemilik Betis Terberat di Yaumil Hisab
- Saya Tidak Takut Anak Perempuanku Menjadi Fakir Miskin
- Imam Abu Hatim Ar Razi Menjual Bajunya Agar Dapat Menuntut Ilmu
- Kisah Ini Membuatku Menghapus Sosok Pangeran Kaya
- Nasihat Amirul Mukminin Umar bin Khattab ra
- Umur 12 tahun Imam Ibnu Hajar menjadi imam shalat Tarawih di Masjidil Haram
- Menengok Kembali Kepemimpinan Umar bin Khattab r.a
Alangkah indahnya bila seluruh umat manusia memiliki sifat lemah lembut.. Subhanallah...
BalasHapus