Pernah suatu ketika Khalifah Abu Jaffar Al-Mansur memanggil tiga
orang ulama besar ke istananya, iaitu Imam Abu Hanifah, Imam Sufyan ats
Tauri dan Imam Syarik an Nakhaei. Setelah mereka hadir di istana, maka
ketiganya ditetapkan untuk menduduki pangkat yang cukup tinggi dalam
kenegaraan, masing-masing diberi surat pelantikan tersebut.
Imam Sufyan ats Tauri diangkat menjadi kadi di Kota Basrah, lmam
Syarik diangkat menjadi kadi di ibu kota. Adapun Imam Hanafi tidak mahu
menerima pengangkatan itu di manapun ia diletakkan. Pengangkatan itu
disertai dengan ancaman bahwa siapa saja yang tidak mahu menerima
jawatan itu akan didera sebanyak l00 kali deraan.
Imam Syarik menerima jabatan itu, tetapi Imam Sufyan tidak mahu
menerimanya, kemudian ia melarikan diri ke Yaman. Imam Abu Hanifah juga
tidak mahu menerimanya dan tidak pula berusaha melarikan diri.
Oleh sebab itu Imam Abu Hanifah dimasukkan ke dalam penjara dan
dijatuhi hukuman sebanyak 100 kali dera. Setiap pagi dipukul dengan
cambuk sementara dileher beliau dikalung dengan rantai besi yang berat.
Suatu kali Imam Hanafi dipanggil baginda untuk mengadapnya. Setelah
tiba di depan baginda, lalu diberinya segelas air yang berisi racun. Ia
dipaksa meminumnya. Setelah diminum air yang beracun itu Imam Hanafi
kembali dimasukkan ke dalam penjara. Imam Hanafi wafat dalam keadaan
menderita di penjara ketika itu ia berusia 70 tahun.
Imam Hanafi menolak semua tawaran yang diberikan oleh kerajaan daulah
Umaiyyah dan Abbasiyah adalah kerana beliau tidak sesuai dengan corak
pemerintahan yang mereka kendalikan. Oleh sebab itu mereka berusaha
mengajak Imam Hanafi untuk bekerjasama mengikut gerak langkah mereka,
dan akhirnya mereka siksa hingga meninggal, kerana Imam Hanafi menolak
semua tawaran yang mereka berikan.
Sepanjang riwayat hidupnya, beliau tidak dikenal dalam mengarang
kitab. Tetapi madzab beliau Imam Abu Hanifah atau madzab Hanafi disebar
luaskan oleh murid-murid beliau. Demikian juga fatwa-fatwa beliau
dituliskan dalam kitab-kitab fikih oleh para murid dan pengikut beliau
sehingga madzab Hanafi menjadi terkenal dan sampai saat ini dikenal
sebagai salah satu madzab yang empat. Di antara murid beliau yang
terkenal adalah Muhammad bin Al-Hassan Al-Shaibani, yang merupakan guru
dari Imam Syafi’iy
Sumber
- 10 Wasiat Imam Hasan Al Banna
- Menolak ‘Zulaikha’ Sejantan Yusuf
- Untukmu Yang Tak Sabar
- Kisah Perang Uhud
- Kisah Wanita Pemungut Sampah yang DiSholatkan oleh Rasulullah SAW
- Rasulullah SAW Takut Terhadap Kekayaan Dunia yang Melimpah
- Kisah Nabi Ibrahim a.s dan Empat Ekor Burung
- Doanya Tertolak Selama Empat Bulan Karena Sebutir Kurma
- Doa Anak-Anak Gaza di Pagi Hari
- Kisah Ini Membuatku Menghapus Sosok Pangeran Kaya
- Abdurrahman Tidak Mau Menjual Agamanya Dengan Dunia
- Armada Penakluk Lautan Di Era Kejayaan Islam
- Pesan Rasulullah SAW kepada Pasukan Jihad
- Mukjizat Nabi Musa
- Rasa Takut Muhammad al-Munqadir Dengan Siksa Allah
- Mengenang Sejarah Ka’bah
- Kisah Rasulullah SAW dan Delapan Dirham Penuh Berkah
- Utsman bin Affan r.a Datang Kepada Nabi SAW dengan Membawa Seribu Dinar
- Pemilik Betis Terberat di Yaumil Hisab
- Saya Tidak Takut Anak Perempuanku Menjadi Fakir Miskin
- Imam Abu Hatim Ar Razi Menjual Bajunya Agar Dapat Menuntut Ilmu
- Kisah Ini Membuatku Menghapus Sosok Pangeran Kaya
- Nasihat Amirul Mukminin Umar bin Khattab ra
- Umur 12 tahun Imam Ibnu Hajar menjadi imam shalat Tarawih di Masjidil Haram
- Menengok Kembali Kepemimpinan Umar bin Khattab r.a
0 Komentar Dari Saudara:
Posting Komentar