Alkisah di tengah-tengah masyarakat yang dipenuhi dengan kesyirikan
dan noda kemaksiatan lahirlah seorang pemuda yang kelak kita kenal
sebagai Nabi Ibrahim. Ia anak dari seorang ayah yang bekerja sebagai
pemahat dan pedagang patung. Ia sebagai calon Rasul dan pesuruh Allah
yang akan membawa pelita kebenaran kepada kaumnya,jauh-jauh telah
diilhami akal sihat dan fikiran tajam serta kesedaran bahwa apa yang
telah diperbuat oleh kaumnya termasuk ayahnya sendiri adalah perbuat
yang sesat yang menandakan kebodohan dan sempitnya fikiran dan bahwa
persembahan kaumnya kepada patung-patung itu adalah perbuatan mungkar
yang harus diberantas dan diperangi agar mereka kembali kepada ibadah
yang benar ialah ibadah kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan pencipta
alam semesta ini.
Semasa remajanya Nabi Ibrahim sering disuruh ayahnya keliling kota
menjajakan patung-patung buatannya namun karena iman dan tauhid yang
telah diilhamkan oleh Tuhan kepadanya ia tidak bersemangat untuk
menjajakan barang-barang itu bahkan secara mengejek ia menawarkan
patung-patung ayahnya kepada calon pembeli dengan kata-kata:” Siapakah
yang akan membeli patung-patung yang tidak berguna ini? ”
Nabi Ibrahim yang sudah berketetapan hati hendak memerangi syirik dan
persembahan berhala yang berlaku dalam masyarakat kaumnya ingin lebih
dahulu mempertebal iman dan keyakinannya, menenteramkan hatinya serta
membersihkannya dari keragu-raguan yang mungkin sesekali mangganggu
fikirannya dengan memohon kepada Allah agar diperlihatkan kepadanya
bagaimana Dia menghidupkan kembali makhluk-makhluk yang sudah mati.
Berserulah ia kepada Allah: ” Ya Tuhanku! Tunjukkanlah kepadaku
bagaimana engkau menghidupkan makhluk-makhluk yang sudah mati.”Allah
menjawab seruannya dengan berfirman:bTidakkah engkau beriman dan percaya
kepada kekuasaan-Ku? “Nabi Ibrahim menjawab:” Betul, wahai Tuhanku, aku
telah beriman dan percaya kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu, namun aku
ingin sekali melihat itu dengan mata kepala ku sendiri, agar aku
mendapat ketenteraman dan ketenangan dan hatiku dan agar makin menjadi
tebal dan kokoh keyakinanku kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu.”
Allah memperkenankan permohonan Nabi Ibrahim lalu diperintahkanlah ia
menangkap empat ekor burung lalu setelah memperhatikan dan meneliti
bahagian tubuh-tubuh burung itu, memotongnya menjadi berkeping-keping
mencampur-baurkan kemudian tubuh burung yang sudak hancur-luluh dan
bercampur-baur itu diletakkan di atas puncak setiap bukit dari empat
bukit yang letaknya berjauhan satu dari yang lain.
Setelah dikerjakan apa yang telah diisyaratkan oleh Allah itu,
diperintahnyalah Nabi Ibrahim memanggil burung-burung yang sudah
terkoyak-koyak tubuhnya dan terpisah jauh tiap-tiap bahagian tubuh
burung dari bahagian yang lain. Dengan izin Allah dan kuasa-Nya
datanglah berterbangan empat ekor burung itu dalam keadaan utuh bernyawa
seperti sedia kala begitu mendengar seruan dan panggilan Nabi Ibrahim
kepadanya lalu hinggaplah empat burung yang hidup kembali itu di
depannya, dilihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Allah Yang
Maha Berkuasa dapat menghidupkan kembali makhluk-Nya yang sudah mati
sebagaimana Dia menciptakannya dari sesuatu yang tidak ada.
Dan dengan demikian tercapailah apa yang diinginkan oleh Nabi Ibrahim
untuk mententeramkan hatinya dan menghilangkan kemungkinan ada keraguan
di dalam iman dan keyakinannya, bahwa kekuasaan dan kehendak Allah
tidak ada sesuatu pun di langit atau di bumi yang dapat menghalangi atau
menentangnya dan hanya kata “Kun” yang difirmankan Oleh-Nya maka
terjadilah akan apa yang dikehendaki ” Fayakun”.
- 10 Wasiat Imam Hasan Al Banna
- Menolak ‘Zulaikha’ Sejantan Yusuf
- Untukmu Yang Tak Sabar
- Kisah Perang Uhud
- Kisah Wanita Pemungut Sampah yang DiSholatkan oleh Rasulullah SAW
- Rasulullah SAW Takut Terhadap Kekayaan Dunia yang Melimpah
- Doanya Tertolak Selama Empat Bulan Karena Sebutir Kurma
- Doa Anak-Anak Gaza di Pagi Hari
- Kisah Ini Membuatku Menghapus Sosok Pangeran Kaya
- Abdurrahman Tidak Mau Menjual Agamanya Dengan Dunia
- Armada Penakluk Lautan Di Era Kejayaan Islam
- Pesan Rasulullah SAW kepada Pasukan Jihad
- Mukjizat Nabi Musa
- Rasa Takut Muhammad al-Munqadir Dengan Siksa Allah
- Mengenang Sejarah Ka’bah
- Kisah Rasulullah SAW dan Delapan Dirham Penuh Berkah
- Utsman bin Affan r.a Datang Kepada Nabi SAW dengan Membawa Seribu Dinar
- Pemilik Betis Terberat di Yaumil Hisab
- Saya Tidak Takut Anak Perempuanku Menjadi Fakir Miskin
- Imam Abu Hatim Ar Razi Menjual Bajunya Agar Dapat Menuntut Ilmu
- Kisah Ini Membuatku Menghapus Sosok Pangeran Kaya
- Nasihat Amirul Mukminin Umar bin Khattab ra
- Umur 12 tahun Imam Ibnu Hajar menjadi imam shalat Tarawih di Masjidil Haram
- Menengok Kembali Kepemimpinan Umar bin Khattab r.a
0 Komentar Dari Saudara:
Posting Komentar